Pada malam hari yang sunyi sepi kala itu bulan purnama yang didukung cuaca saat itu sangat cerah bahkan sungai Cigunung Agung sangat terlihat jelas, konon katanya sekitar pukul 00.00 WIB lewat tengah malam salah seorang warga menemukan mayat yang hanyut di sungai Cigunung Agung tepatnya dekat rumah Enyang Wangsa dan mayat tersebut sangat jelas terlihat disoroti oleh bulan purnama dan menurut berita mayat tersebut adalah warga kampung Cikembul yang hanyut. Dengan adanya penemuan mayat tersebut menjadi suatu fenomena besejarah bagi masyarakat Kampung Cihaur pada saat itu, dan spontanitas masyarakat merubah nama Cihaur dengan nama Cikembulan, karena seorang mayat hanyut di sungai Cigunung Agung yang berasal dari kampung Cikembul yang jelas terlihat disoroti Bulan Purnama.
Konon sebelum ada Kp. Cikembulan terdapat suatu kampung yakni Kp. Kaum yang merupakan bagian dari Kawedanaan Leles bagian dari wilayah Balubur Limbangan setingkat Kabupaten. Karena kondisi saat itu Kp. Kaum merupakan pusat kegiatan pemerintahan maka terbentuklah Desa Cikembulan.
Sumber-sumber pendapatan desa diantaranya adalah Bengkok (Tanah carik) hasil dari tanah titisan desa, tanah hasil kanomeran, tanah milik adat, hasil dari tanah Negara, dan lumbung desa.
Kuwu atau Kepala Desa Cikembulan Pada Zaman dulu sampai dengan saat ini adalah :
- Jumhari ( sekitar tahun 1920-an)
- Hunen ( sekitar tahun 1930-an)
- Rd. H. Jarkasih ( sekitar tahun 1940-an)
- Katma ( sekitar tahun 1950-an)
- Ahum (sekitar tahun1950-an)
- H. Suhanda ( sekitar tahun 1960-an)
- Danu (sekitar tahun 1963)
- Atang ( sekitar tahun 1966)
- Iron ( sekitar tahun 1969 )
- Komarudin ( Penjabat Kepala Desa / sekitar tahun1974-1978)
- Enjang ( Penjabat Kepala Desa / sekitar tahun 1985)
- Fajarudin (tahun 1986-1994)
- Deden Sopian (tahun 1994-2004 )
- Juju Sujana ( Penjabat Kepala Desa / tahun 2004-2005 )
- Asep Saprudin ( tahun 2005-2010 )
- Dede Ahmad Kosasih, SH ( tahun 2010 )
Kebudayaan Masyarakat Cikembulan yang ada sejak zaman dulu diantaranya ; Tradisi Ngaruat lembur, Tradisi Ziarah, Tradisi Hajat Tujuh Bulan, dan lain-lain.
0 Response to "Terbentuknya Desa Cikembulan Garut"
Post a Comment