Pada Desember 2018, ditemukannya satu kasus HIV di Kecamatan Caringin, sehingga wilayah sebaran bertambah menjadi 37 dari 42 kecamatan yang ada di Kabupaten Garut,
Sedangkan sebaran paling banyak di wilayah Kecamatan Garutkota ada 209 kasus (141 AIDS dan 68 HIV), disusul Kecamatan Tarogongkidul 99 kasus (65 AIDS dan 34 HIV), kemudian peringkat ketiga Kecamatan Tarogongkaler 46 kasus (28 AIDS dan 18 HIV).
Peringkat berikutnya antara lain
Kecamatan Karangpawitan,
Pemeungpeuk,
Kadungora,
Cilawu,
Wanaraja,
Bayongbong, dan
Leles.
Daerah-daerah ini termasuk katagori 10 besar wilayah kecamatan penyebaran HIV/AIDS.
Direktur Eksekutif PKBI Kabupaten Garut, Ir Denden Supresiana, mengatakan kocek anggaran (APBN) sebesar itu hanya untuk memenuhi kebutuhan menjalani terapi obat Antiretroviral (ARV) bagi pasien (klien) yang terinfeksi HIV agar virus dibuat ngumpet atau tidur. Di mana, setiap klien menyerap biaya perawatannya sekitar Rp1,5 juta per bulan.
HIV menyebabkan AIDS dan mengganggu kemampuan tubuh melawan infeksi.
- Menular melalui kontak seksual
- Perawatan dapat membantu, namun penyakit ini tidak dapat disembuhkan
- Kronis: dapat bertahan selama bertahun-tahun atau seumur hidup
- Membutuhkan diagnosis medis
- Selalu memerlukan uji atau pencitraan laboratorium
- Virus ini dapat ditularkan melalui kontak dengan darah yang terinfeksi, air mani, atau cairan vagina.
- Dalam beberapa minggu infeksi HIV, gejala seperti flu seperti demam, sakit tenggorokan, dan kelelahan dapat terjadi. Kemudian penyakit ini biasanya tanpa gejala sampai berkembang menjadi AIDS. Gejala AIDS termasuk penurunan berat badan, demam atau berkeringat saat malam, kelelahan, dan infeksi berulang.
- Tidak ada obat untuk AIDS, tetapi kepatuhan yang ketat untuk mengonsumsi rejimen anti-retroviral (ARV) dapat secara dramatis memperlambat bertambah parahnya penyakit serta mencegah infeksi sekunder dan komplikasi.
Cara penyebaran
Melalui produk darah (jarum yang tidak steril atau darah yang tidak disaring).
Dari ibu ke bayi dalam proses mengandung, persalinan, atau menyusui.
Melalui hubungan seks vaginal, anal, atau oral tanpa alat pengaman.
Membutuhkan diagnosis medis
Dalam beberapa minggu infeksi HIV, gejala seperti flu seperti demam, sakit tenggorokan, dan kelelahan dapat terjadi. Kemudian penyakit ini biasanya tanpa gejala sampai berkembang menjadi AIDS. Gejala AIDS termasuk penurunan berat badan, demam atau berkeringat saat malam, kelelahan, dan infeksi berulang.
Orang mungkin mengalami:
Area nyeri: daerah perut
Keadaan nyeri: saat menelan
Batuk: kering
Seluruh tubuh: kelelahan, berkeringat di malam hari, demam, kehilangan selera makan, malaise atau berkeringat
Gastrointestinal: diare berair, diare terus-menerus, mual atau muntah
Mulut: lidah putih atau ulkus
Selangkangan: luka atau pembengkakan
Tenggorokan: kesulitan menelan atau pegal
Juga umum: infeksi oportunistik, bercak merah, kandidiasis oral, pembengkakan kelenjar getah bening, penurunan berat badan yang tidak disengaja yang parah, radang paru-paru, ruam kulit atau sakit kepala
Pengobatan terdiri dari antivirus HIV
Tidak ada obat untuk AIDS, tetapi kepatuhan yang ketat untuk mengonsumsi rejimen anti-retroviral (ARV) dapat secara dramatis memperlambat bertambah parahnya penyakit serta mencegah infeksi sekunder dan komplikasi.
Obat
Antivirus HIV
Menekan perkembangan infeksi HIV. Mengurangi risiko penularan infeksi.
Spesialis
Dokter penyakit infeksi
Mengobati infeksi, termasuk yang bersifat tropis.
Psikolog klinis
Mengobati gangguan mental, terutama dengan terapi bicara.
Penyedia perawatan primer (PCP)
Mencegah, mendiagnosis, dan mengobati penyakit.
Sumber : https://www.gosipgarut.id
0 Response to "10 Besar Wilayah Penyebaran HIV/AIDS Garut Diantaranya Kecamatan Kadungora"
Post a Comment