Para pelajar sejak pagi berdatangan ke titik awal di Bundaran Simpang Lima, Kecamatan Tarogong Kidul dengan berpakaian putih abu hingga seragam Pramuka. Mereka berkumpul bersama pelajar lain dan juga massa aksi dari sejumlah ormas dan LSM di Kabupaten Garut.
Salah seorang pelajar SMK yang ditemui di sela-sela aksi mengaku ikut demo untuk menolak sejumlah regulasi. Namun saat ditanya lebih jauh tentang Undang-Undang mana yang dia tolak, sang pelajar tidak bisa menjelaskan lebih jauh. "Saya tidak tahu. Saya ikut saja karena teman-teman saya juga dari sekolah banyak yang ikutan. Dari sekolah lainnya juga banyak yang ikutan," ujarnya, Kamis (26/9).
Selain itu, sang pelajar mengaku tidak tahu siapa yang memobilisasi dan juga teman-temannya yang lain. "Saya jadinya ikut-ikutan saja untuk meramaikan aksi. Karena di kota lainnya juga sama kan ramai anak sekolah yang ikut aksi membantu kakak-kakak mahasiswa," akunya.
Sementara itu Kepala Kantor Cabang Dinas wilayah XI Garut, Asep Sudarsono saat dihubungi mengaku baru mengetahui ada siswa SMA dan SMK yang mengikuti demonstrasi. Dia menyebut bahwa tidak ada satu SMA dan SMK pun di Kabupaten Garut yang sedang libur. "Dipastikan mereka bolos sekolah karena sedang tidak lubut hari ini. Harusnya masuk biasa saja. Saya akan menghubungi para kepala sekolah agar siswanya tidak ikut aksi," ucapnya.
Saat ini sendiri ratusan massa aksi tengah berkumpul di depan Gedung DPRD Garut setelah mereka melakukan longmarch dari Bundaran Simpang Lima. Dalam aksinya, mereka menyuarakan sejumlah aspirasi, mulai dari isu nasional yang saat ini sedang hangat diperbincangkan hingga isu lokal.
sumber : Merdeka
0 Response to "Ratusan pelajar SMA, SMK, hingga MA di Kabupaten Garut mengikuti demonstrasi Protes Undang Undang"
Post a Comment