Seribuan karyawan hotel di Kabupaten Garut dirumahkan akibat sepinya pengunjung imbas pandemi Corona. Mulai hari ini, kebanyakan hotel di Garut memilih tutup.
Hal tersebut dibenarkan oleh Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD). Ada lebih dari seribu karyawan hotel dan restoran yang dirumahkan mulai hari ini.
"Ada lebih dari seribu orang pegawai hotel dan restoran di Garut yang dirumahkan.
Belum lagi pegawai destinasi wisata," ucap Ketua BPPD Garut Rahmat Hadi kepada wartawan, Jumat (10/4/2020). Pandemi virus COVID-19 atau Corona yang kian mewabah berdampak ke semua sektor termasuk ekonomi.
Menurut Rahmat, para pemilik hotel dan restoran terpaksa merumahkan karyawannya karena sepi pemasukan. "Tidak ada tamu yang datang. Jadi, tidak ada pemasukan," ungkap Rahmat.
Seribuan karyawan hotel dan restoran tersebut berasal dari puluhan hotel dan restoran besar yang terletak di Kecamatan Tarogong Kaler, Tarogong Kidul, hingga di kawasan Pasirwangi. "Ini perlu kami inventarisasi lagi jumlah yang terdampak ini," katanya.
Rahmat berharap pemerintah daerah dapat memberi solusi terkait hal ini. Sebab, para pengusaha hotel telah mematuhi imbauan untuk tutup guna menghindari penyebaran virus Corona. Namun, karyawan menjadi korban.
"Solusinya harus dipecahkan bersama. Disnaker dan Disparbud harus cepat bergerak agar pegawai ini minimal masih bisa makan. Sekarang pendapatan mereka sudah tidak ada," tutup Rahmat.
Sumber :
https://m.detik.com/news/berita-jawa-barat/d-4972473/imbas-corona-seribuan-karyawan-hotel-di-garut-dirumahkan
Hal tersebut dibenarkan oleh Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD). Ada lebih dari seribu karyawan hotel dan restoran yang dirumahkan mulai hari ini.
"Ada lebih dari seribu orang pegawai hotel dan restoran di Garut yang dirumahkan.
Belum lagi pegawai destinasi wisata," ucap Ketua BPPD Garut Rahmat Hadi kepada wartawan, Jumat (10/4/2020). Pandemi virus COVID-19 atau Corona yang kian mewabah berdampak ke semua sektor termasuk ekonomi.
Menurut Rahmat, para pemilik hotel dan restoran terpaksa merumahkan karyawannya karena sepi pemasukan. "Tidak ada tamu yang datang. Jadi, tidak ada pemasukan," ungkap Rahmat.
Seribuan karyawan hotel dan restoran tersebut berasal dari puluhan hotel dan restoran besar yang terletak di Kecamatan Tarogong Kaler, Tarogong Kidul, hingga di kawasan Pasirwangi. "Ini perlu kami inventarisasi lagi jumlah yang terdampak ini," katanya.
Rahmat berharap pemerintah daerah dapat memberi solusi terkait hal ini. Sebab, para pengusaha hotel telah mematuhi imbauan untuk tutup guna menghindari penyebaran virus Corona. Namun, karyawan menjadi korban.
"Solusinya harus dipecahkan bersama. Disnaker dan Disparbud harus cepat bergerak agar pegawai ini minimal masih bisa makan. Sekarang pendapatan mereka sudah tidak ada," tutup Rahmat.
Sumber :
https://m.detik.com/news/berita-jawa-barat/d-4972473/imbas-corona-seribuan-karyawan-hotel-di-garut-dirumahkan
0 Response to "Imbas Corona, Seribuan Karyawan Hotel di Garut Dirumahkan"
Post a Comment