Bupati Garut H Rudy Gunawan menyambut baik realisasi pembangunan jalan tol Bandung-Garut-Tasikmalaya-Cilacap yang direncanakan dibangun tahun 2022.
Pembangunan jalan bebas hambatan yang digarap Dirjen Bina Marga Kementrian PUPR itu diharapkan akan meningkatkan perekonomian di Kabupaten Garut.
“Ekonomi Garut nanti akan tumbuh, karena akses masuk ke Garut lebih mudah dan cepat. Pariwisata juga nanti akan tumbuh juga, investor juga akan banyak masuk Garut,” ujar Rudy kepada wartawan di Setda Garut Jumat (24/7).
Menurut dia, dalam pembangunan jalan tol, Kabupaten Garut diberi dua exit tol yang direncakan dibangun di kawasan objek wisata Bagendit Kecamatan Banyuresmi dan di dekat Pasantren Darul Arqom Kecamatan Cilawu.
Dua exit tol ini, kata dia, menjadi keuntungan untuk Kabupaten Garut karena pengguna jalan bisa keluar-masuk ke wilayah Garut. “Garut ini dikasih dua exit tol, kalau kabupaten lain hanya satu.
Ini menjadi keuntungan, karena sebaran potensi pertumbuhan ekonomi tidak hanya satu titik saja, termasuk akses ke tempat wisata jadi lebih mudah,” ujarnya. Mengenai pembebasan lahan untuk pembangunan jalan bebas hambatan, pemerintah kabupaten tidak ikut campur.
Pihaknya hanya akan membantu pihak Pemprov dan Kementerian PUPR dalam pemberkasan adiminstrasi agar berjalan lancar dan dapat segera tuntas. “Kami tidak ikut campur, mengenai masalah harga semuanya diserahkan kepada pusat,” terangnya.
Rudy menerangkan untuk wilayah yang akan dilintasi pembangunan jalan tol ini ada 41 kelurahan dan desa yang ada di tujuh kecamatan, yakni Kecamatan Kadungora, Leuwigoong, Leles, Banyuresmi, Karangpawitan, Garut Kota dan Cilawu. “Kalau total luasan tanah yang dibutuhkan itu sekitar 475,63 hektare,” terangnya.
source : radar tasikmalaya
Pembangunan jalan bebas hambatan yang digarap Dirjen Bina Marga Kementrian PUPR itu diharapkan akan meningkatkan perekonomian di Kabupaten Garut.
“Ekonomi Garut nanti akan tumbuh, karena akses masuk ke Garut lebih mudah dan cepat. Pariwisata juga nanti akan tumbuh juga, investor juga akan banyak masuk Garut,” ujar Rudy kepada wartawan di Setda Garut Jumat (24/7).
Menurut dia, dalam pembangunan jalan tol, Kabupaten Garut diberi dua exit tol yang direncakan dibangun di kawasan objek wisata Bagendit Kecamatan Banyuresmi dan di dekat Pasantren Darul Arqom Kecamatan Cilawu.
Dua exit tol ini, kata dia, menjadi keuntungan untuk Kabupaten Garut karena pengguna jalan bisa keluar-masuk ke wilayah Garut. “Garut ini dikasih dua exit tol, kalau kabupaten lain hanya satu.
Ini menjadi keuntungan, karena sebaran potensi pertumbuhan ekonomi tidak hanya satu titik saja, termasuk akses ke tempat wisata jadi lebih mudah,” ujarnya. Mengenai pembebasan lahan untuk pembangunan jalan bebas hambatan, pemerintah kabupaten tidak ikut campur.
Pihaknya hanya akan membantu pihak Pemprov dan Kementerian PUPR dalam pemberkasan adiminstrasi agar berjalan lancar dan dapat segera tuntas. “Kami tidak ikut campur, mengenai masalah harga semuanya diserahkan kepada pusat,” terangnya.
Rudy menerangkan untuk wilayah yang akan dilintasi pembangunan jalan tol ini ada 41 kelurahan dan desa yang ada di tujuh kecamatan, yakni Kecamatan Kadungora, Leuwigoong, Leles, Banyuresmi, Karangpawitan, Garut Kota dan Cilawu. “Kalau total luasan tanah yang dibutuhkan itu sekitar 475,63 hektare,” terangnya.
source : radar tasikmalaya
0 Response to "Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Garut Bakal Punya Dua Gerbang Tol Yang Direncanakan Dibangun Tahun 2022. "
Post a Comment