Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Dunia (World Bank) merilis laporan terbaru soal statistik utang internasional (International Debt Statistics) 2021. Dalam rilis tersebut lembaga ini melaporkan deretan negara low-middle income dengan jumlah utang luar negeri terbesar di dunia.
Ini diambil dari tahun 2009, 2015, 2016, 2017 dan 2019. Negara dengan utang terbesar di 2019 adalah China, di mana jumlahnya sebesar US$ 2,1 triliun.
Meski begitu, ternyata RI juga masuk ke dalam laporan itu. RI berada di posisi ke-7 dengan jumlah utang US$ 402,08 miliar.
Dalam rupiah, ini berati RI memiliki utang sebesar hampir Rp 5,9 triliun. Indonesia ada di bawah Turki yang menempati posisi ke-6 dengan jumlah utang US$ 440,78 miliar dan Argentina dengan jumlah utang US$ 279,30 miliar.
Dalam laporan itu, posisi utang luar negeri RI mengalami kenaikan. Di 2015, utang RI sebesar US$ 307,74 miliar, di 2016 US$ 318,94 miliar, sedangkan di 2017 US$ 353,56 miliar.
Sementara di 2018, utang RI 379,58 US$ miliar. Jika dibandingkan dengan data 2019, berarti ada kenaikan 5,9% dari posisi utang luar negeri di tahun itu.
Berikut, secara lengkap daftar negara dengan utang terbanyak di 2019:
1.China US$ 2,1 triliun
2. Brasil US$ 569,39 miliar
3. India US$ 560,03 miliar
4. Rusia US$ 490,72 milar
5. Meksiko US$ 469,72 miliar
6. Turki US$ 440,78 miliar
7. Indonesia US$ 402,08 miliar
8. Argentina US$ 279,30 miliar
9. Afrika Selatan US$ 188,10 miliar
10. Thailand US$ 180,23 miliar.
Sementara itu, pemerintah mengatakan utang itu hanya menyertakan negara berkembang dan tidak negara maju. Sehingga tidak ada perbandingan.
"Namun demikian, laporan perbandingan yang di maksud tidak menyertakan negara-negara maju melainkan negara-negara dengan kategori berpendapatan kecil dan menengah, sehingga terlihat bahwa posisi Indonesia, masuk dalam golongan 10 negara dengan ULN (utang luar negeri) terbesar," ujar Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan Rahayu Puspasari melalui keterangan resmi dikutip Kamis (14/10/2020).
Struktur utang luar negeri RI tetap didominasi utang jangka panjang dengan porsi 88,8% dari total ULN. Ia menegaskan pemerintah mengelola utang dengan prinsip kehati-hatian (pruden) dan terukur (akuntabel).
Utang Indonesia di antara negara-negara tersebut terhitung besar juga karena ekonomi masuk dalam kelompok negara G-20 pada urutan ke-16. Dengan ekonomi yang besar, utang pemerintah (tanpa BUMN dan swasta) relatif rendah, yakni 29,8% di Desember 2019.
"Pemerintah terus berkoordinasi, dalam hal ini dengan Bank Indonesia untuk memantau perkembangan utang luar negeri dan mengoptimalkan perannya dalam mendukung pembiayaan pembangunan, dengan meminimalisasi risiko yang dapat mempengaruhi stabilitas perekonomian," kata dia.
Berdasarkan data BI, utang luar negeri Indonesia tumbuh melambat. Posisi pada akhir Juli 2020 tercatat sebesar 409,7 miliar dolar AS, terdiri dari sektor publik (Pemerintah dan Bank Sentral) sebesar 201,8 miliar dolar AS dan sektor swasta (termasuk BUMN) sebesar 207,9 miliar dolar AS.
Pertumbuhan pada Juli 2020 tercatat 4,1% (yoy), melambat dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 5,1% (YoY). Perkembangan ini didorong oleh menurunnya pertumbuhan ULN swasta di tengah pertumbuhan utang luatr negeri pemerintah yang relatif stabil.
Sumber Artikel :
https://www.cnbcindonesia.com/news/20201015080813-4-194465/world-bank-rilis-negara-banyak-utang-ri-masuk-10-besar
0 Response to "World Bank Rilis Negara Banyak Utang, RI Masuk 10 Besar"
Post a Comment