Diburu Walau Mahal, Begini Kisah Jengkol Garut Kalahkan Pamor Daging Ayam di Pasaran


Sebagai salah satu jenis penganan khas, jengkol memang telah lama menjadi incaran masyarakat di Jawa Barat salah satunya wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Bahkan di kota dodol, buah beraroma menyengat itu tidak pernah sepi peminat walau sering lenyap di pasaran. Oleh kalangan penjual, pamor jengkol dianggap mampu mengalahkan daging ayam.

"Biasanya kalau barang kosong sama sekali bisa sampai Rp80 ribu per kilogram," kata Enjang (50), salah satu pedagang komoditas pertanian di pasar induk Ciawitali Minggu (25/6/2021), mengutip Liputan6.

Walau sering dipandang sebelah mata, jengkol ternyata menjadi salah satu komoditas unggulan di Garut. Hal tersebut bisa dilihat dari tingginya kebutuhan warga mencari buah bernama latin Pithecellobium lobatum Benth atau A. Jiringan, Pithecellobium jiringa, dan Archindendron Paciflorum itu.

Enjang mengatakan, saat ini harga jengkol berada di angka Rp40-50 ribu per kilogram dan mengungguli ayam yang hanya berada di angka Rp25-30 ribu per kilogram. Menurutnya, jika pasokan dari sumber tersendat, harganya bisa melonjak hingga dua kali lipat.

"Saya sendiri kurang begitu paham (lonjakan harga), cuma memang jengkol dibutuhkan pembeli," ujarnya.

Enjang mengatakan, selain masa berbuah yang terbilang singkat, mahalnya harga jengkol juga disebabkan minimnya pasokan dan seringkali tidak mendapat jatah untuk dijual.

"Panen jengkol tidak sama dengan pertanian lain, kadang melimpah kadang malah gagal panen karena serangan hama, padahal musim panennya setahun sekali. Jika pasokan tidak ada, kami kadang tidak mendapatkan jatah dan tidak menjualnya," kata dia.

Sumber Artikel :
https://m.merdeka.com/jabar/diburu-walau-mahal-begini-kisah-jengkol-garut-kalahkan-pamor-daging-ayam-di-pasaran.html?page=3
Related Posts

0 Response to "Diburu Walau Mahal, Begini Kisah Jengkol Garut Kalahkan Pamor Daging Ayam di Pasaran"

Post a Comment