SURYA.co.id I NEW YORK - Kondisi di Amerika semakin mengerikan. Jumlah pasien dan korban terus meroket. Hingga Minggu (19/4) kemarin, jumlah korban meninggal telah melewati 40.000.
Ini Angka tertinggi di dunia dan telah jauh melampui Itali dan Spanyol, dua negara paling parah di Eropa.
Lebih mengerikan lagi, angka itu bisa bertambah lebih cepat jika rencana Trump melonggarkan lockdown diwujudkan.
Itu sebabnya sejumlah gubernur di AS yang daerahnya paling terpukul oleh virus corona tak sependapat dengan Presiden AS Donald Trump atas klaimnya bahwa mereka memiliki cukup tes dan harus segera membuka kembali perekonomian mereka.
Melansir Reuters, New York terus mencatatkan angka penurunan pasien rawat inap menjadi 16.000 dari level tertingginya 18.000.
Sementara, jumlah pasien yang menggunakan ventilator juga turun. Kemudian, ada 507 kematian baru, turun dari yang tertinggi yang mencapai lebih dari 700 kematian sehari.
"Jika data bertahan dan jika tren ini berlaku, kita sudah melewati titik tertinggi dan semua indikasi pada titik ini adalah bahwa kita sedang mengalami penurunan," kata Gubernur Andrew Cuomo pada briefing harian, sambil mendesak warga untuk melanjutkan jarak sosial.
Amerika Serikat sejauh ini memiliki jumlah kasus virus corona terkonfirmasi terbesar di dunia, dengan lebih dari 740.000 infeksi dan lebih dari 40.000 kematian.
Amerika Serikat membutuhkan waktu 38 hari setelah mencatat kematian pertama pada 29 Februari untuk mencapai angka 10.000 kematian pada 6 April. Akan tetapi, hanya dibutuhkan lima hari lagi untuk mencapai angka 20.000 korban meninggal, menurut penghitungan Reuters.
Sumber :
SURYA.co.id
https://surabaya.tribunnews.com/2020/04/20/amerika-ngeri-poll-korban-meninggal-lewati-40000-para-gubernur-mulai-tak-setuju-rencana-trump
Ini Angka tertinggi di dunia dan telah jauh melampui Itali dan Spanyol, dua negara paling parah di Eropa.
Lebih mengerikan lagi, angka itu bisa bertambah lebih cepat jika rencana Trump melonggarkan lockdown diwujudkan.
Itu sebabnya sejumlah gubernur di AS yang daerahnya paling terpukul oleh virus corona tak sependapat dengan Presiden AS Donald Trump atas klaimnya bahwa mereka memiliki cukup tes dan harus segera membuka kembali perekonomian mereka.
Melansir Reuters, New York terus mencatatkan angka penurunan pasien rawat inap menjadi 16.000 dari level tertingginya 18.000.
Sementara, jumlah pasien yang menggunakan ventilator juga turun. Kemudian, ada 507 kematian baru, turun dari yang tertinggi yang mencapai lebih dari 700 kematian sehari.
"Jika data bertahan dan jika tren ini berlaku, kita sudah melewati titik tertinggi dan semua indikasi pada titik ini adalah bahwa kita sedang mengalami penurunan," kata Gubernur Andrew Cuomo pada briefing harian, sambil mendesak warga untuk melanjutkan jarak sosial.
Amerika Serikat sejauh ini memiliki jumlah kasus virus corona terkonfirmasi terbesar di dunia, dengan lebih dari 740.000 infeksi dan lebih dari 40.000 kematian.
Amerika Serikat membutuhkan waktu 38 hari setelah mencatat kematian pertama pada 29 Februari untuk mencapai angka 10.000 kematian pada 6 April. Akan tetapi, hanya dibutuhkan lima hari lagi untuk mencapai angka 20.000 korban meninggal, menurut penghitungan Reuters.
Sumber :
SURYA.co.id
https://surabaya.tribunnews.com/2020/04/20/amerika-ngeri-poll-korban-meninggal-lewati-40000-para-gubernur-mulai-tak-setuju-rencana-trump
0 Response to "Korban Meninggal Lewati 40.000, Para Gubernur Mulai Tak Setuju Rencana Trump "
Post a Comment