Ribuan pemangkas rambut asal Garut pulang kampung. Mereka terpaksa mudik ke Garut lantaran lapak cukur atau tempatnya bekerja tutup imbas pandemi Corona.
Salah satunya Irawan, tukang cukur asal Kecamatan Banyuresmi yang bekerja di Jakarta. Meskipun pemerintah telah mengimbau para perantau untuk tidak mudik, namun Irawan tetap pulang kampung.
Dia mengaku terpaksa pulang karena tempat dia bekerja di Jakarta tutup. "Kami terpaksa memutuskan untuk pulang ke Garut. Sebagian (tukang cukur) sudah pulang ke Garut," kata Irawan kepada wartawan di Terminal Guntur Malati, Kecamatan Tarogong Kidul, Rabu (1/4/2020). Berdasarkan informasi yang dihimpun, setidaknya ada 2.500 tukang cukur asal Garut yang merantau ke luar daerah. Sebagian besar mereka bekerja atau membuka lapak cukur di kawasan Jabodetabek dan Bandung.
Hampir semua dari tukang cukur asli Garut berasal dari satu kecamatan yakni Kecamatan Banyuresmi.
Menurut Irawan, setengah dari keseluruhan tukang cukur asal Garut yang merantau sudah pulang ke Garut. "Hampir sebagian sudah pulang ke Garut," katanya.
Pemkab Garut sendiri telah mengimbau warganya yang ada di luar kota untuk tidak mudik. Namun, imbauan tersebut nampaknya tidak membuat para pemudik patuh.
Bupati Garut Rudy Gunawan mengkonfirmasi hingga Senin (30/3) lalu ada 10 ribu warganya yang sudah mudik ke Garut. Ada 40 ribu warga lainnya yang diprediksi akan mudik ke Garut sebelum hari pertama bulan Ramadhan.
https://m.detik.com/news/berita-jawa-barat/d-4961128/lapak-tutup-imbas-corona-ribuan-tukang-cukur-asal-garut-pulang-kampung
Salah satunya Irawan, tukang cukur asal Kecamatan Banyuresmi yang bekerja di Jakarta. Meskipun pemerintah telah mengimbau para perantau untuk tidak mudik, namun Irawan tetap pulang kampung.
Dia mengaku terpaksa pulang karena tempat dia bekerja di Jakarta tutup. "Kami terpaksa memutuskan untuk pulang ke Garut. Sebagian (tukang cukur) sudah pulang ke Garut," kata Irawan kepada wartawan di Terminal Guntur Malati, Kecamatan Tarogong Kidul, Rabu (1/4/2020). Berdasarkan informasi yang dihimpun, setidaknya ada 2.500 tukang cukur asal Garut yang merantau ke luar daerah. Sebagian besar mereka bekerja atau membuka lapak cukur di kawasan Jabodetabek dan Bandung.
Hampir semua dari tukang cukur asli Garut berasal dari satu kecamatan yakni Kecamatan Banyuresmi.
Menurut Irawan, setengah dari keseluruhan tukang cukur asal Garut yang merantau sudah pulang ke Garut. "Hampir sebagian sudah pulang ke Garut," katanya.
Pemkab Garut sendiri telah mengimbau warganya yang ada di luar kota untuk tidak mudik. Namun, imbauan tersebut nampaknya tidak membuat para pemudik patuh.
Bupati Garut Rudy Gunawan mengkonfirmasi hingga Senin (30/3) lalu ada 10 ribu warganya yang sudah mudik ke Garut. Ada 40 ribu warga lainnya yang diprediksi akan mudik ke Garut sebelum hari pertama bulan Ramadhan.
https://m.detik.com/news/berita-jawa-barat/d-4961128/lapak-tutup-imbas-corona-ribuan-tukang-cukur-asal-garut-pulang-kampung
0 Response to "Ribuan Tukang Cukur Asal Garut Pulang Kampung, Hampir Semua Berasal Dari Kecamatan Ini"
Post a Comment