Dedi Mulyadi Perintahkan Tutup Pemanen Tambang Longsor di Cirebon yang Tewaskan 10 Orang

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi merespons tegas insiden longsor yang terjadi di area penambangan batu alam galian C Gunung Kuda, Kabupaten Cirebon, Jumat (30/5/2025). Dalam pernyataannya, ia menginstruksikan agar tambang tersebut ditutup secara permanen untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.  

Melalui video yang diunggah di akun Instagram @dedimulyadi71 dan ditayangkan di YouTube KompasTV, Dedi menegaskan, "Dari sisi kebijakan, saya telah memerintahkan Kepala Dinas ESDM beserta seluruh jajaran yang telah berada di lokasi untuk mengambil tindakan tegas. Perusahaan tersebut harus ditutup selamanya."  

Ia menekankan bahwa insiden ini harus menjadi pembelajaran bagi semua pemangku kepentingan, terutama dalam hal keselamatan pekerja dan dampak lingkungan. "Setiap usaha harus memprioritaskan keselamatan karyawan karena itu adalah tanggung jawab pengusaha. Selain itu, aktivitas penambangan wajib mempertimbangkan aspek lingkungan agar tidak menimbulkan kerusakan yang membahayakan masyarakat sekitar," jelasnya.  

Dedi mengaku pernah mengunjungi lokasi tambang tersebut sebelum menjabat sebagai Gubernur Jabar. Saat itu, ia sudah menyadari betapa berisiko operasi penambangan tersebut. "Saya melihat praktik penambangan galian C ini sangat tidak aman dan tidak memenuhi standar keselamatan bagi pekerja. Namun, karena izinnya masih berlaku hingga Oktober 2025 dan saat itu saya tidak memiliki wewenang untuk menghentikannya, aktivitas tersebut terus berjalan," ungkapnya.  

Tak lupa, Gubernur menyampaikan duka mendalam atas korban jiwa dalam musibah ini. "Saya menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga korban yang meninggal dalam insiden ini. Semoga almarhum diampuni segala dosanya dan ditempatkan di sisi-Nya yang mulia," kata Dedi.  

Ia juga mendorong adanya evaluasi menyeluruh terhadap izin tambang di Jawa Barat untuk memastikan keamanan dan kelestarian lingkungan. Langkah ini diharapkan dapat mencegah tragedi serupa sekaligus menjaga keseimbangan ekosistem di wilayah tersebut.