Jika kita cermati Kadungora berasal dari dua kata, yang menggunakan bahasa sunda yang kalimatnya di satukan yakni Kadu ( Durian ) dan Ngora ( Muda ), kalo di artikan / disatukan menurut bahasa Indonesia berarti Durian Muda.
Beda dengan Garut, berasal dari Kakarut ( Tergores ) dan nama Garut sendiri menurut cerita pertama kalinya karena sang Mener Belanda yang tergores oleh rumput berduri, dan di situlah nama Garut lahir.
Kadungora adalah sebuah Kecamatan, padahal Kadungora adalah nama kampung yang jauh dari Jalan Raya, yang konon ceritanya menurut warga di sana dulunya ada pohon Kadu ( Durian ) yang buahnya tak pernah tua, karena tak sempet tua.
Sebuah kampung yang terletak di Kecamatan Kadungora dan Desa Kadungora, jika dari arah Jalan Raya Kadungora , yang dari arah Bandung menuju Garut, sebelum melintasi pintuan Rel Kereta Stasiun Leles, kita ambil arah kiri ada jalan menuju Jl Babakan Legon ( Kp Babakan Legon dan Panenjoan ), setelah melalui jalan itu kita akan menemukan sebuah kampung kecil yang terdiri dari beberapa rumah yang di huni oleh beberapa penduduk yang bisa di hitung jumlahnya, di karenakan jumalah penduduk tidak berubah secara turun temurun, seperti halnaya dengan nama Kadungora ( Durian yang selalu muda ), jika kita cermati ada keterkaitan tidak secara langsung.
Fakta yang ada penduduk di wilayah Kp Kadungora, hampir semua anak mudanya, setelah lulus atau menginjak dewasa, merantau ke negeri orang hanya sebagian saja yang mewarisi garis keturunan bahwa mereka ada dan nama kampung Kadungora itu ada dan lahir di Kp Kadungora .
Mungkin itu yang di sebut dari sejarah pohon Durian yang tak pernah tua, jika kita tarik benang merahnya seperti halnya penduduk warga Kampung Kadungora yang hanya diam di Kampung itu waktu usia muda, dan ketika menginjak Dewasa mereka memilih untuk meninggalkan Kampung Halamanya.
Kampung Kadungora adalah Kampung kecil, yang aman, nyaman memiliki pepohonan yang rindang di kelilingi area pesawahan, dan hanya di huni beberapa Rumah dan penduduk karena warganya merantau meninggalkan kampung halamanya, dan tidak menikmati masa tuanya di Kampung Kadungora meskipun mudanya mereka besar di Kampung Kadungora.
Durian yang tak pernah tua, karena buahnya sebelum tua sudah jatuh, dan tumbuh lagi buah yang muda dan kembali jatuh lagi sebelum tua, serta terus menerus berlangsung sehingga Durian itu tetap muda ( Kadungora )
Anak Muda yang meninggalkan kampung halamanya, yang berlanjut dari generasi ke generasi sehingga penduduk Aseli Kampung Kadungora tidak banyak berubah karena warga aseli Kadungora yang yang tinggal kampungnya hanya waktu muda, dan menghabiskan masa tuanya merantau ke daerah lain.
Demikian sepenggal cerita tentang Kampung Kadungora yang berada di Kecamatan Kadungora yang merupakan Gerbang utama menuju Kota Garut, yang di ambil dari cerita mulut - mulut ke mulut juga pengalaman pribadi yang pernah tinggal di kampung tersebut serta serta cerita dari penduduk aseli warga Kadungora, mohon maaf bila ada yang kurang yang tidak sesuai dengan cerita diatas.
Salaam...
Sumber : www.kompasiana.com
0 Response to "Menelusuri di Balik Nama Kadungora"
Post a Comment