Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Totong, menuturkan, status zona kuning jadi salah satu pertimbangan sekolah belum bisa dibuka. Meski begitu, tahun ajaran baru tetap sesuai jadwal mulai 13 Juli.
"Tanggal 13 Juli MPLS akan tetap dilakukan. Tapi melalui metode webinar (web seminar). Hari Senin akan dibuka sama pak bupati," ujar Totong di Kantor Disdik Garut, Jumat (10/7/2020).
MPLS bagi siswa baru dari tingkat Paud sampai SMP tetap dilaksanakan selama tiga hari. Nantinya sekolah akan menyiapkan fasilitas untuk melaksanakan webinar.
"Hari pertama itu kami akan webinar dengan semua kepala sekolah dari Paud sampai SMP. Bupati akan memberi arahan. Setelah itu, setiap sekolah melakukan MPLS dengan para siswanya secara daring," katanya.
Bagi sekolah yang tak terjangkau jaringan internet, pihaknya juga menyiapkan opsi luring atau luar jaringan. Setiap sekolah bisa menyampaikan materi MPLS dengan mengirim ke setiap rumah siswanya.
"Soft copy materinya nanti akan dikirimkan sama sekolah. Jadi tidak boleh ada aktivitas di sekolah di tahun ajaran baru ini karena Garut masih berstatus zona kuning," ujarnya.
Terkait ramainya orang tua siswa yang menyebut sekolah akan dibuka pads 13 Juli, Totong memastikan tidak akan terjadi. Awalnya memang ada rencana MPLS akan dilakukan tatap muka.
Namun dengan berbagai pertimbangan serta arahan Gubernur Jabar, rencana itu dibatalkan.
"Memang sempat ada rencana MPLS di sekolah. Tapi tidak jadi dilakukan dan kami putuskan secara daring saja," ucapnya.
Totong menambahkan, kemungkinan sekolah tatap muka bisa dilakukan pada tahun depan. Pihaknya akan melihat perkembangan lebih lanjut terkait status Covid-19 di Garut.
"Sekolah kan boleh dibuka kalau zona hijau. Jadi kami tunggu status Garut bisa hijau dan persiapkan sekolah tatap muka," katanya.
Sumber :
https://www.google.com/amp/s/jabar.tribunnews.com/amp/2020/07/10/mpls-dan-kbm-tahun-ajaran-baru-di-garut-dilakukan-secara-daring
0 Response to "MPLS dan KBM Tahun Ajaran Baru di Garut Dilakukan Secara Daring"
Post a Comment