PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) telah mengumumkan laporan keuangannya di semester I-2020. Hasilnya perusahaan terpaksa menelan pil pahit kerugian yang disebabkan pandemi COVID-19.
Pada semester I perusahaan telah terdampak signifikan oleh penutupan sementara pusat-pusat perbelanjaan dan menurunnya permintaan pelanggan diakibatkan oleh pandemi COVID-19.
Pemerintah menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan penutupan sementara pusat-pusat perbelanjaan sejak awal April, yang lebih berdampak pada kinerja keuangan kuartal II-2020 MAP.
Pada semester I-2020, perusahaan membukukan pendapatan bersih Rp 6,79 triliun. Angka itu turun drastis dari pencapaian di periode yang sama tahun lalu Rp 10 triliun.
Margin laba kotor semester I turun dari 49,3% menjadi 42,6%, sementara rugi usaha tercatat Rp 330,9 miliar, dan EBITDA Rp 893,9 miliar menurun 35,5% dibandingkan Rp 1,39 triliun pada semester pertama 2019.
Hasilnya MAP menderita rugi bersih mencapai Rp 455,8 miliar. Torehan itu berbanding terbalik dengan capaian di semester I-2019 yang berhasil mencatatkan laba Rp 499 miliar. Namun catatkan rugi bersih itu setelah penerapan PSAK 73. Jika dihitung sebelumnya rugi bersih MAP Rp 375,4 miliar.
Untuk periode kuartal II-2020 saja, perusahaan mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 2,08 triliun, menurun dari Rp 5,34 triliun dibandingkan kuartal II-2019.
Sumber Artikel :
https://m.detik.com/finance/bursa-dan-valas/d-5120084/pengelola-starbucks-indonesia-rugi-rp-455-miliar-gara-gara-corona
Pada semester I perusahaan telah terdampak signifikan oleh penutupan sementara pusat-pusat perbelanjaan dan menurunnya permintaan pelanggan diakibatkan oleh pandemi COVID-19.
Pemerintah menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan penutupan sementara pusat-pusat perbelanjaan sejak awal April, yang lebih berdampak pada kinerja keuangan kuartal II-2020 MAP.
Pada semester I-2020, perusahaan membukukan pendapatan bersih Rp 6,79 triliun. Angka itu turun drastis dari pencapaian di periode yang sama tahun lalu Rp 10 triliun.
Margin laba kotor semester I turun dari 49,3% menjadi 42,6%, sementara rugi usaha tercatat Rp 330,9 miliar, dan EBITDA Rp 893,9 miliar menurun 35,5% dibandingkan Rp 1,39 triliun pada semester pertama 2019.
Hasilnya MAP menderita rugi bersih mencapai Rp 455,8 miliar. Torehan itu berbanding terbalik dengan capaian di semester I-2019 yang berhasil mencatatkan laba Rp 499 miliar. Namun catatkan rugi bersih itu setelah penerapan PSAK 73. Jika dihitung sebelumnya rugi bersih MAP Rp 375,4 miliar.
Untuk periode kuartal II-2020 saja, perusahaan mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 2,08 triliun, menurun dari Rp 5,34 triliun dibandingkan kuartal II-2019.
Sumber Artikel :
https://m.detik.com/finance/bursa-dan-valas/d-5120084/pengelola-starbucks-indonesia-rugi-rp-455-miliar-gara-gara-corona
0 Response to "Pengelola Starbucks Indonesia Rugi Rp 455 Miliar Gara-gara Corona"
Post a Comment