Sebanyak 300 pegawai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Slamet Garut melaksanakan swab test (tes usap), Selasa (01/09/2020) pagi.
Wakil Bupati dr. Helmi Budiman meninjau langsung pelaksanaan swab test tersebut didampingi pejabat Dinas Kesehatan Garut dan pejabat RSUD dr.Slamet Garut.
Menurut Wakil Bupati Helmi, seharusnya pegawai puskesmas dan rumah sakit menjadi prioritas utama dalam swab test sebelum tes kepada pasien Covid-19, tapi baru saat ini bisa dilaksanakan.
“Sebenarnya, puskesmas, rumah sakit itu prioritas utama. Ini baru dilaksanakan karena mereka selama ini betul-betul fokus melayani, makanya kita melaksanakan pemeriksaan, mudah-mudahan tidak ada yang positif,” tambah Helmi.
Lebih Lanju Helmi mengatakan, pemerintah Kabupaten Garut menargetkan swab test minimal 23.000. Hingga saat ini, sudah 13.000 orang yang telah melaksanaka tes usap atau kurang lebih setengahnya dari target sudah dilakukan.
“Nanti sisanya kita kejar, September sampai dengan Oktober. Untuk disini hari ini sekitar 300 orang,” kata Helmi.
Menurut Helmi, kalau keseluruhan rumah sakit bisa melakukan swab test sekitar 1.500 orang, kemungkinan dalam jangka waktu seminggu baru selesai. Mengenai pengadaan alatnya, imbuhnya, Pemkab Garut telah membeli sendiri, serta bantuan dari BNPB dan Gubernur Jawa Barat.
“Dengan tersedianya alat, sekitar 290 orang perhari bisa diperiksa swab,” jelasnya.
Helmi juga menjelaskan, saat ini penyebaran virus masih terindikasikan dari luar Kabupaten Garut dan tranmisi lokal juga memang banyak terjadi. Sehingga pihaknya mempertimbangkan pula untuk kalangan pendidikaan untuk belajar tatap muka siswa, maka Pemkab Garut dipastikan tidak mengeluarkan rekomendasi sampai bulan Desember nanti.
“Kemungkinan belajar tatap muka dimulai di bulan Januari 2021. Sesuai arahan dari pemerintah pusat, kemungkinan Januari setelah ditemukan Vaksin,” pungkasnya.
Sumber Artikel :
https://www.radartasikmalaya.com/pemkab-garut-targetkan-23-ribu-warga-dites-swab/
Wakil Bupati dr. Helmi Budiman meninjau langsung pelaksanaan swab test tersebut didampingi pejabat Dinas Kesehatan Garut dan pejabat RSUD dr.Slamet Garut.
Menurut Wakil Bupati Helmi, seharusnya pegawai puskesmas dan rumah sakit menjadi prioritas utama dalam swab test sebelum tes kepada pasien Covid-19, tapi baru saat ini bisa dilaksanakan.
“Sebenarnya, puskesmas, rumah sakit itu prioritas utama. Ini baru dilaksanakan karena mereka selama ini betul-betul fokus melayani, makanya kita melaksanakan pemeriksaan, mudah-mudahan tidak ada yang positif,” tambah Helmi.
Lebih Lanju Helmi mengatakan, pemerintah Kabupaten Garut menargetkan swab test minimal 23.000. Hingga saat ini, sudah 13.000 orang yang telah melaksanaka tes usap atau kurang lebih setengahnya dari target sudah dilakukan.
“Nanti sisanya kita kejar, September sampai dengan Oktober. Untuk disini hari ini sekitar 300 orang,” kata Helmi.
Menurut Helmi, kalau keseluruhan rumah sakit bisa melakukan swab test sekitar 1.500 orang, kemungkinan dalam jangka waktu seminggu baru selesai. Mengenai pengadaan alatnya, imbuhnya, Pemkab Garut telah membeli sendiri, serta bantuan dari BNPB dan Gubernur Jawa Barat.
“Dengan tersedianya alat, sekitar 290 orang perhari bisa diperiksa swab,” jelasnya.
Helmi juga menjelaskan, saat ini penyebaran virus masih terindikasikan dari luar Kabupaten Garut dan tranmisi lokal juga memang banyak terjadi. Sehingga pihaknya mempertimbangkan pula untuk kalangan pendidikaan untuk belajar tatap muka siswa, maka Pemkab Garut dipastikan tidak mengeluarkan rekomendasi sampai bulan Desember nanti.
“Kemungkinan belajar tatap muka dimulai di bulan Januari 2021. Sesuai arahan dari pemerintah pusat, kemungkinan Januari setelah ditemukan Vaksin,” pungkasnya.
Sumber Artikel :
https://www.radartasikmalaya.com/pemkab-garut-targetkan-23-ribu-warga-dites-swab/
0 Response to "Pemkab Garut Targetkan 23 Ribu Warga Dites Swab "
Post a Comment